Selasa, 21 Februari 2012

Ketika hati seorang muslimah terluka




Ketika hati seorang muslimah terluka,ia akan menghapus air matanya dengan imannya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,ia akan menguatkan hatinya dengan ilmunya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,hati-harinya akan ia penuhi dengan semangat perubahan lebih baik pada dirinya.
Ketika hati seorang muslimah terluka, ia menari dalam doa permohonan ampunnya terhadap Rabbnya.



Ketika hati seorang muslimah terluka, wajah kusutnya tetap terlihat indah bagi dunia.
Ketika hati seorang muslimah terluka,bibir merahnya menyimpulkan senyuman untuk hidupnya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,matanya basah oleh lembutnya hatinya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,dunia nya terasa akan berlanjut dan ia harus tegar.
Ketika hati seorang muslimah terluka,jiwa lembutnya sampaikan ketenangan pada hati kecilnya.



Ketika hati seorang muslimah terluka,akal dan hatinya hadir untuk menanti kesedarannya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,tangannya ia gunakan seperti kebiasaannya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,tak akan ada perubahan dalam dirinya oleh hal-hal yang tidak berguna.
Ketika hati seorang muslimah terluka,ia gunakan kesedarannya untuk menjaga perasaan orang sekitarnya.



Ketika hati seorang muslimah terluka,air matanya dijadikan doa untuk keselamatan orang yang melukainya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,jari-jemarinya bergerak untuk tetap menolong orang lain tanpa beban di hatinya.
Ketika hati seorang muslimah terluka, hidupnya tetap menjadi kebahagiaan bagi orang disekelilingnya.



Ketika hati seorang muslimah terluka,dia tetap meneruskan liku-liku hidupnya.
Ketika hati seorang muslimah terluka,kepercayaan dirinya tetap tak akan pudar.
Ketika hati seorang muslimah terluka,ia dan dirinya tetap menjadi MUSLIMAH.



Tabahkanlah HATIMU duhai MUSLIMAH disaat dirimu TERLUKA. 
Anggaplah ujian ini sebagai ANUGERAH TERINDAH dari-Nya.
Karena Allah ingin sentiasa dekat dengan dirimu. 
Insya-Allah,Allah SWT sentiasa bersamamu.

TIPS MENGHILANGKAN RASA MARAH


Tips untuk menghilangkan marah.

Apa saja?

Di antaranya:

1. Berlindung (kepada Allah l) dari godaan syaithan yang

terlaknat, dengan mengucapkan "taawudz" yaitu ucapan:

َأَ عُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

atau

أَ عُوْذُ بِاللَّهِ السَّمِيْعِ اُلعَلِيْمْ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Sulaiman bin Shard, beliau berkata, “Aku duduk bersama Nabi dan di hadapannya ada dua orang yang saling mencela, salah satu dari kedua orang tersebut telah memerah wajahnya dan urat lehernya tegang, maka

Rasulullah n bersabda:

إِنِّي لأَعْلَمُ كَلِمَةً لَوْ قَالَهَا ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ لَوْ قَالَ: أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِن َالشَّيْطَانِ ذَهَبَ عَنْهُ مَا يَجِدُ

Aku mengetahui satu kalimat seandainya dia ucapkan niscaya akan

hilanglah gejolak yang ada pada dirinya, seandainya ia membaca:

أَ عُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم

(Aku berlindung pada Allah dari syaithan)

niscaya hilanglah amarah nya”.

(Mutaffaq Alaih)

2. Ajarkanlah ketika marah untuk berlatih diam dan tidak berbicara.

Karena ketika seseorang berbicara saat marah maka kemarahannya akan meledak-ledak Mengambil sikap diam ini diajarkan oleh Nabi:

إِذَا َ غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ

"Apabila salah seorang di antara kalian marah maka hendaklah dia

diam!'

(Riwayat Ahmad)

3. Ajarkan pula tips dari Rasulullah yang lain ketika menghadapi marah: bersikap tenang, yaitu duduk apabila sedang berdiri, atau tidur terlentang bilamana sedang duduk.

Rasulullah n bersabda,

“Apabila salah seorang di antara kalian marah sedangkan dia berdiri

maka hendaklah dia duduk, agar kemarahannya hilang, apabila masih

belum mereda maka hendaklah dia berbaring”

(Riwayat Abu Dawud)

4. Penangkal marah yang lainnya adalah berwudlu saat sedang marah,

sebagaimana sabda Nabi n:

اَلْغَضَنُ جَمْرَةً مِنْ نَارٍ فَاطْفِؤْهَا بِالْوْ ضُوْءِ

“Marah itu adalah bara api maka padamkanlah dia dengan berwudlu”

(Riwayat Al Baihaqi)

5. Kenalakanbahwa derajat yang tinggi dan kedudukan istimewa akan diberikan kepada orang yang bisa menahan dirinya dari marah.

Rasulullah n bersabda:

Bukanlah kuat iut dengan mengalahkan musuh saat bergulat akan tetapi kuat itu adalah orang yang bisa menguasai dirinya tatkala marah”

(Mutaffaqun alaih)

Dalam riwayat lain dari Anas, beliau bercerita bahwa Nabi n

melewati sekelompok kaum yang saling bergulat, maka Rasulullah

bertanya, "Apakah ini?" Mereka menjawab, "Dia pegulat yang ulung

tidaklah seorang pun yang bergulat dengannya kecuali dia

mengalahkannya. Kemudian beliau berkata, "Tidakkah aku tunjukkan

pada kalian yang lebih orang yang lebih kuat darinya, yaitu seorang yang dizhalimi namun dia menahan kemarahannya kemudian dia mengalohkan orang yang menzhaliminya dan mengalahkan syaithon di dirinya serta mengalahkan syaithan saudaranya."

(Riwayat Al Bazzar)

6. Ajari salah satu doa agar dapat menahan kemarahan dan dari doa Nabi

أَسْأَلُكَ كَاِمَةَ اْلحَقِّ فِي الْغَضَنِ وَالَّرِضَا

"Ya Allah aku memohon kepadamu perkataan yang hak diwaktu marah dan ridha".

19 KEUTAMAAN WANITA MENURUT HADIST


1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda , ” Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia.”

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah. Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah SAW di dalam syurga);

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu;

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga..

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a.” Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka.

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya

12. Aisyah r.a berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?” Jawab Rasulullah SAW “Suaminya.” ” Siapa pula berhak terhadap lelaki?” Jawab Rasulullah SAW, “Ibunya.”

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

Senin, 20 Februari 2012

Tak Ada Judul

Hendaklah kamu memerangi nafsumu hingga ia mati, kemudian hidupkanlah dia dalam kehidupan baru dan dalam bentuk yg di ridhai Allah, yakni dengan menariknya agar menjadi seorang faqih, yakni orang yg mengetahui seluk beluk hukum, atau sbg seorang alim, yakni yg mengerti akan perundanga2an syariat islam, semoga hatimu akan menjadi tenang dan tentram.

Orang yg alim itu harus mengamalkan apa yg dituntutnya, dan dgn itu nanti dia akan menjauhi semua pintu2 nafsu dan syahwat, sebab skrg nafsu dan syahwatnya tertakhlukkan untuk menjalankan perintah dan anjuran Allah.

Kelak daun2 nafsu dan syahwatnya akan rontok dan layu.

Disinilah, ia sampai kpd hati Sirr atau hati yg penuh dgn kesucian dgn segala macam rahasianya, kemudian hatinya benar2 telah menjadi Qalbun Mu'min, yakni hati yg di serapi oleh nur keimanan....

Dan apabila aku mati, aku akan terbang dgn diriku yg paling batin ( Sirr ) ke Hadirat Allah yg Paling Tinggi.

*) Syaikh Abd.al-Qadir al-Jailani,Sirr al-Asrar fi ma Yahtaju llaihi al-Abrar )

Dikutip dari buku : Menyatu diri dengan Illahi..

Aku mencari Ridho'Mu Ya Allah..

Ya Allah, Engkau adalah penguasa segala Alam
Ya Allah, Engkau  yang menguasai zat di Bumi
Ya Allah, Engkau yang membolak balik hati setiap umatMu
dan Engkau yang menentukan mana yang baik dan yang tidak
Engkau  pula yang memberikan ridho atas semua hajat umatMu...

Mungkin aku harus sabar dan ihklas untuk menjalankan sunnah Rosul Mu..
Aku memang punya rencana, tetapi Engkau yang menentukan
Mungkin saat ini Engkau belum meridho'i atas niatku....
entah kapan....semua masih misteri....hanya Engkau satu satunya yang tahu..

Biarlah....aku akan sabar hingga niat itu terkabul dan tentunya dengan Ridho'Mu...
Aku akan tetap mencari Ridho'mu...
Aku bermunajat pada Mu Ya Rabbi penguasa alam semesta beserta isinya......


*Semoga Allah S.W.T. mengijabahkan munajatku...Amiiiin Ya Robbal Allamin

Sifat Sifat Nabi Muhammad S.A.W.


Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah s.a.w telah bersabda: "Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman. Dan tidaklah kalian beriman hingga saling menyayangi antara satu sama lain. Mahukah kalian aku tunjukkan suatu amalan yang jika kalian kerjakan niscaya kalian akan saling menyayangi antara satu sama lain? Sebarkanlah salam sebanyak-banyaknya diantara kalian" - (Muslim)




Sifat-Sifat Nabi Muhammad SAW

Fizikal Nabi
Telah dikeluarkan oleh Ya'kub bin Sufyan Al-Faswi dari Al-Hasan bin Ali ra. katanya: Pernah aku menanyai pamanku (dari sebelah ibu) Hind bin Abu Halah, dan aku tahu baginda memang sangat pandai mensifatkan perilaku Rasulullah SAW, padahal aku ingin sekali untuk disifatkan kepadaku sesuatu dari sifat beliau yang dapat aku mencontohinya, maka dia berkata:

Adalah Rasulullah SAW itu seorang yang agung yang senantiasa diagungkan, wajahnya berseri-seri layak bulan di malam purnamanya, tingginya cukup tidak terialu ketara, juga tidak terlalu pendek, dadanya bidang, rambutnya selalu rapi antara lurus dan bergelombang, dan memanjang hingga ke tepi telinganya, lebat, warnanya hitam, dahinya luas, alisnya lentik halus terpisah di antara keduanya, yang bila baginda marah kelihatannya seperti bercantum, hidungnya mancung, kelihatan memancar cahaya ke atasnya, janggutnya lebat, kedua belah matanya hitam, kedua pipinya lembut dan halus, mulutnya tebal, giginya putih bersih dan jarang-jarang, di dadanya tumbuh bulu-bulu yang halus, tengkuknya memanjang, berbentuk sederhana, berbadan besar lagi tegap, rata antara perutnya dan dadanya, luas dadanya, lebar antara kedua bahunya, tulang belakangnya besar, kulitnya bersih, antara dadanya dan pusatnya dipenuhi oleh bulu-bulu yang halus, pada kedua teteknya dan perutnya bersih dari bulu, sedang pada kedua lengannya dan bahunya dan di atas dadanya berbulu pula, lengannya panjang, telapak tangannya lebar, halus tulangnya, jari telapak kedua tangan dan kakinya tebal berisi daging, panjang ujung jarinya, rongga telapak kakinya tidak menyentuh tanah apabila baginda berjalan, dan telapak kakinya lembut serta licin tidak ada lipatan, tinggi seolah-olah air sedang memancar daripadanya, bila diangkat kakinya diangkatnya dengan lembut (tidak seperti jalannya orang menyombongkan diri), melangkah satu-satu dan perlahan-lahan, langkahnya panjang-panjang seperti orang yang melangkah atas jurang, bila menoleh dengan semua badannya, pandangannya sering ke bumi, kelihatan baginda lebih banyak melihat ke arah bumi daripada melihat ke atas langit, jarang baginda memerhatikan sesuatu dengan terlalu lama, selalu berjalan beriringan dengan sahabat-sahabatnya, selalu memulakan salam kepada siapa yang ditemuinya.

Kebiasaan Nabi
Kataku pula: Sifatkanlah kepadaku mengenai kebiasaannya!Jawab pamanku: Adalah Rasulullah SAW itu kelihatannya seperti orang yang selalu bersedih, senantiasa banyak berfikir, tidak pernah beristirshat panjang, tidak berbicara bila tidak ada keperluan, banyak diamnya, memulakan bicara dan menghabiskannya dengan sepenuh mulutnva, kata-katanya penuh mutiara mauti manikam, satu-satu kalimatnya, tidak berlebih-lebihan atau berkurang-kurangan, lemah lembut tidak terlalu kasar atau menghina diri, senantiasa membesarkan nikmat walaupun kecil, tidak pernah mencela nikmat apa pun atau terlalu memujinya, tiada seorang dapat meredakan marahnya, apabila sesuatu dari kebenaran dihinakan sehingga dia dapat membelanya.

Dalam riwayat lain, dikatakan bahwa baginda menjadi marah kerana sesuatu urusan dunia atau apa-apa yang bertalian dengannya, tetapi apabila baginda melihat kebenaran itu dihinakan, tiada seorang yang dapat melebihi marahnya, sehingga baginda dapat membela kerananya. Baginda tidak pernah marah untuk dirinya, atau membela sesuatu untuk kepentingan dirinya, bila mengisyarat diisyaratkan dengan semua telapak tangannya, dan bila baginda merasa takjub dibalikkan telapak tangannya, dan bila berbicara dikumpulkan tangannya dengan menumpukan telapak tangannya yang kanan pada ibu jari tangan kirinya, dan bila baginda marah baginda terus berpaling dari arah yang menyebabkan ia marah, dan bila baginda gembira dipejamkan matanya, kebanyakan ketawanya ialah dengan tersenyum, dan bila baginda ketawa, baginda ketawa seperti embun yang dingin.

Berkata Al-Hasan lagi: Semua sifat-sifat ini aku simpan dalam diriku lama juga. Kemudian aku berbicara mengenainya kepada Al-Husain bin Ali, dan aku dapati ianya sudah terlebih dahulu menanyakan pamanku tentang apa yang aku tanyakan itu. Dan dia juga telah menanyakan ayahku (Ali bin Abu Thalib ra.) tentang cara keluar baginda dan masuk baginda, tentang cara duduknya, malah tentang segala sesuatu mengenai Rasulullah SAW itu.

Rumah Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Aku juga pernah menanyakan ayahku tentang masuknya Rasulullah SAW lalu dia menjawab: Masuknya ke dalam rumahnya bila sudah diizinkan khusus baginya, dan apabila baginda berada di dalam rumahnya dibagikan masanya tiga bagian. Satu bagian khusus untuk Allah ta'ala, satu bagian untuk isteri-isterinya, dan satu bagian lagi untuk dirinya sendiri. Kemudian dijadikan bagian untuk dirinya itu terpenuh dengan urusan di antaranya dengan manusia, dihabiskan waktunya itu untuk melayani semua orang yang awam maupun yang khusus, tiada seorang pun dibedakan dari yang lain.

Di antara tabiatnya ketika melayani ummat, baginda selalu memberikan perhatiannya kepada orang-orang yang terutama untuk dididiknya, dilayani mereka menurut kelebihan diri masing-masing dalam agama. Ada yang keperluannya satu ada yang dua, dan ada yang lebih dari itu, maka baginda akan duduk dengan mereka dan melayani semua urusan mereka yang berkaitan dengan diri mereka sendiri dan kepentingan ummat secara umum, coba menunjuki mereka apa yang perlu dan memberitahu mereka apa yang patut dilakukan untuk kepentingan semua orang dengan mengingatkan pula: "Hendaklah siapa yang hadir menyampaikan kepada siapa yang tidak hadir. Jangan lupa menyampaikan kepadaku keperluan orang yang tidak dapat menyampaikannya sendiri, sebab sesiapa yang menyampaikan keperluan orang yang tidak dapat menyampaikan keperluannya sendiri kepada seorang penguasa, niscaya Allah SWT akan menetapkan kedua tumitnya di hari kiamat", tiada disebutkan di situ hanya hal-hal yang seumpama itu saja.

Baginda tidak menerima dari bicara yang lain kecuali sesuatu untuk maslahat ummatnya. Mereka datang kepadanya sebagai orang-orang yang berziarah, namun mereka tiada meninggalkan tempat melainkan dengan berisi. Dalam riwayat lain mereka tiada berpisah melainkan sesudah mengumpul banyak faedah, dan mereka keluar dari majelisnya sebagai orang yang ahli dalam hal-ihwal agamanya.

Luaran Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Kemudian saya bertanya tentang keadaannya di luar, dan apa yang dibuatnya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW ketika di luar, senantiasa mengunci lidahnya, kecuali jika memang ada kepentingan untuk ummatnya. Baginda selalu beramah-tamah kepada mereka, dan tidak kasar dalam bicaranya. Baginda senantiasa memuliakan ketua setiap suku dan kaum dan meletakkan masing-masing di tempatnya yang layak. Kadang-kadang baginda mengingatkan orang ramai, tetapi baginda senantiasa menjaga hati mereka agar tidak dinampakkan pada mereka selain mukanya yang manis dan akhlaknya yang mulia. Baginda selalu menanyakan sahabat-sahabatnya bila mereka tidak datang, dan selalu bertanyakan berita orang ramai dan apa yang ditanggunginya. Mana yang baik dipuji dan dianjurkan, dan mana yang buruk dicela dan dicegahkan.

Baginda senantiasa bersikap pertengahan dalam segala perkara, tidak banyak membantah, tidak pernah lalai supaya mereka juga tidak suka lalai atau menyeleweng, semua perkaranya baik dan terjaga, tidak pernah meremehkan atau menyeleweng dari kebenaran, orang-orang yang senantiasa mendampinginya ialah orang-orang paling baik kelakuannya, yang dipandang utama di sampingnya, yang paling banyak dapat memberi nasihat, yang paling tinggi kedudukannya, yang paling bersedia untuk berkorban dan membantu dalam apa keadaan sekalipun.

Majlis Nabi
Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya lalu bertanya pula tentang majelis Nabi SAW dan bagaimana caranya ? Jawabnya: Bahwa Rasulullah SAW tidak duduk dalam sesuatu majelis, atau bangun daripadanya, melainkan baginda berzikir kepada Allah SWT baginda tidak pernah memilih tempat yang tertentu, dan melarang orang meminta ditempatkan di suatu tempat yang tertentu. Apabila baginda sampai kepada sesuatu tempat, di situlah baginda duduk sehingga selesai majelis itu dan baginda menyuruh membuat seperti itu. Bila berhadapan dengan orang ramai diberikan pandangannya kepada semua orang dengan sama rata, sehingga orang-orang yang berada di majelisnya itu merasa tiada seorang pun yang diberikan penghormatan lebih darinya. Bila ada orang yang datang kepadanya kerana sesuatu keperluan, atau sesuatu masliahat, baginda terus melayaninya dengan penuh kesabaran hinggalah orang itu bangun dan kembali.

Baginda tidak pernah menghampakan orang yang meminta daripadanya sesuatu keperluan, jika ada diberikan kepadanya, dan jika tidak ada dijawabnya dengan kata-kata yang tidak mengecewakan hatinya. Budipekertinya sangat baik, dan perilakunya sungguh bijak. Baginda dianggap semua orang seperti ayah, dan mereka dipandang di sisinya semuanya sama dalam hal kebenaran, tidak berat sebelah. Majelisnya semuanya ramah-tamah, segan-silu, sabar menunggu, amanah, tidak pemah terdengar suara yang tinggi, tidak dibuat padanya segala yang dilarangi, tidak disebut yang jijik dan buruk, semua orang sama kecuali dengan kelebihan taqwa, semuanya merendah diri, yang tua dihormati yang muda, dan yang muda dirahmati yang tua, yang perlu selalu diutamakan, yang asing selalu didahulukan.

Berkata Al-Hasan ra. lagi: Saya pun lalu menanyakan tentang kelakuan Rasulullah SAW pada orang-orang yang selalu duduk-duduk bersama-sama dengannya? Jawabnya: Adalah Rasulullah SAW selalu periang orangnya, pekertinya mudah dilayan, seialu berlemah-lembut, tidak keras atau bengis, tidak kasar atau suka berteriak-teriak, kata-katanya tidak kotor, tidak banyak bergurau atau beromong kosong segera melupakan apa yang tiada disukainya, tidak pernah mengecewakan orang yang berharap kepadanya, tidak suka menjadikan orang berputus asa. Sangat jelas dalam perilakunya tiga perkara yang berikut. Baginda tidak suka mencela orang dan memburukkannya. Baginda tidak suka mencari-cari keaiban orang dan tidak berbicara mengenai seseorang kecuali yang mendatangkan faedah dan menghasilkan pahala.

Apabila baginda berbicara, semua orang yang berada dalam majelisnya memperhatikannya dengan tekun seolah-olah burung sedang tertengger di atas kepala mereka. Bila baginda berhenti berbicara, mereka baru mula berbicara, dan bila dia berbicara pula, semua mereka berdiam seribu basa. Mereka tidak pernah bertengkar di hadapannya. Baginda tertawa bila dilihatnya mereka tertawa, dan baginda merasa takjub bila mereka merasa takjub. Baginda selalu bersabar bila didatangi orang badwi yang seringkali bersifat kasar dan suka mendesak ketika meminta sesuatu daripadanya tanpa mahu mengalah atau menunggu, sehingga terkadang para sahabatnya merasa jengkel dan kurang senang, tetapi baginda tetap menyabarkan mereka dengan berkata: "Jika kamu dapati seseorang yang perlu datang, hendaklah kamu menolongnya dan jangan menghardiknya!". Baginda juga tidak mengharapkan pujian daripada siapa yang ditolongnya, dan kalau mereka mau memujinya pun, baginda tidak menggalakkan untuk berbuat begitu. Baginda tidak pernah memotong bicara sesiapa pun sehingga orang itu habis berbicara, lalu barulah baginda berbicara, atau baginda menjauh dari tempat itu.


Diamnya Nabi
Berkata Al-Hasan r.a. lagi: Saya pun menanyakan pula tentang diamnya, bagaimana pula keadaannya? Jawabnya: Diam Rasulullah SAW bergantung kepada mempertimbangkan empat hal, yaitu: Kerana adab sopan santun, kerana berhati-hati, kerana mempertimbangkan sesuatu di antara manusia, dan kerana bertafakkur. Adapun sebab pertimbangannya ialah kerana persamaannya dalam pandangan dan pendengaran di antara manusia. Adapun tentang tafakkurnya ialah pada apa yang kekal dan yang binasa. Dan terkumpul pula dalam peribadinya sifat-sifat kesantunan dan kesabaran. Tidak ada sesuatu yang boleh menyebabkan dia menjadi marah, ataupun menjadikannya membenci. Dan terkumpul dalam peribadinya sifat berhati-hati dalam empat perkara, iaitu: Suka membuat yang baik-baik dan melaksanakannya untuk kepentingan ummat dalam hal-ehwal mereka yang berkaitan dengan dunia mahupun akhirat, agar dapat dicontohi oleh yang lain. Baginda meninggalkan yang buruk, agar dijauhi dan tidak dibuat oleh yang lain. Bersungguh-sungguh mencari jalan yang baik untuk maslahat ummatnya, dan melakukan apa yang dapat mendatangkan manfaat buat ummatnya, baik buat dunia ataupun buat akhirat.

(Nukilan Thabarani - Majma'uz-Zawa'id 8:275)

30 PERKARA YANG PERLU DIJAUHI OLEH WANITA MUSLIM


1. Menyambung rambut palsu
2. Bertatoo, mencabut bulu wajah dan mengikir gigi
3. Keluar rumah dengan memakai minyak wangi
4. Memperlihatkan perhiasan(bersolek) di depan lelaki lain
5. Menolak panggilan suami untuk tidur bersama
6. Membuka rahasia hubungan suami isteri
7. Berpuasa sunnat tanpa izin suami
8. Membelanjakan harta suami, tanpa izin suami
9. Durhaka kepada suami
10. Meminta cerai tanpa sebab yang jelas
11. Mengingkari kebaikan suami
12. Bersama lelaki lain yang bukan mahram
13. Memandang lelaki yang bukan mahramnya
14. Bersalaman dengan lelaki bukan mahram
15. Menyerupai lelaki (memakai pakaian seperti pakaian umum lelaki)
16. Membuka rahasia wanita lain kepada suami
17. Memandang aurat wanita lain
18. Keluar rumah tanpa ada keperluan
19. Masuk permandian awam
20. Mencakar-cakar tubuh ketika dapat musibah
21. Meratapi kematian
22. Berhias atas meninggalnya seseorang
23. Menghantar jenazah
24. Mempercayai dukun dan peramal
25. Menyumpah anak-anak sendiri
26. Tidak bertegur sapa dengan sesama muslim
27. Menganiaya pembantu
28. Mengganggu tetangga
29. Minta cerai karena suami sakit
30. Minta cerai karena suami menikah lagi

19 Hadis Rasulullah SAW mengenai wanita

1. Doa perempuan lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayangnya yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah s.a.w. akan hal tersebut, jawab Baginda s.a.w., "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia".

2. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

3. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

4. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

5. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.

6. Apabila semalaman ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah s.w.t. memberinya pahala seperti memerdekakan 70 hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah s.w.t.

7. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis karena takut kpd Allah s.w.t. dan orang yang takut kpd Allah s.w.t., akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

8. Barangsiapa membawa hadiah, (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah). Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail.

9. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

10. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana saja yang dikehendaki.

11. Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 lelaki yang soleh.

12. Aisyah berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita? Jawab Rasulullah s.a.w., "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w, "Ibunya".

13. Apabila memanggil akan engkau dua orang ibu bapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

14. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya serta menjaga sembahyang dan puasanya.

15. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

16. Syurga itu di bawah tapak kaki ibu.

17. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Nabi s.a.w) di dalam syurga.

18. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya syurga.

19. Daripada Aisyah r.a. "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuan lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

Semoga bermanfaat..insya Allah..

Rabu, 15 Februari 2012

AKU MASUK TIPI LAGI, BERSAMA HIJABEE DI QUIZ FLEXI CENGLI LIVE On JTV


Apa ya yang terjadi ketika ada dua perempuan berkumpul di satu tempat? Mereka akan saling curhat, mengungkapkan kisah hidup masing-masing. Bagaimana bila ada tiga perempuan di satu tempat? Hm, yang ada pasti obrolan serius tentang si dia, temannya si anu, mamanya si itu, hingga neneknya yang begini-begitu. Nah, kalau ada TIGA PULUH perempuan seru berkumpul di satu tempat? Seruuuu!! Itulah yang terjadi pada 4 Februari 2012 lalu. Lebih dari tiga puluh Bees menikmati atmosfer malam Minggu yang berbeda dari biasanya. The Bees buzzed gorgeously at City of Tomorrow aka CITO.

Hijabee di Flexi CengLi
Hijabee di Flexi Ceng Li
Bluish-Bees di CITO
Sejak pukul 6 petang satu per satu Bees berdatangan di atrium CITO. Bukan mau bersarang seperti lebah, sahabat Hijabee Surabaya yang cantik-cantik ini hendak ikut meramaikan Kuis Flexi Ceng Li yang diselenggarakan oleh JTV dan Flexi. Demi program yang disiarkan langsung di JTV, Bees sepakat mengenakan busana terbaik dengan dress-code biru. Jam 6 bluish-Bees sudah stand-by di atrium CITO. Padahal acara baru on-air jam 8 lho. Bees memang ingin tampil maksimal di acara ini. Seperti yang dikatakan Bu Jendral Dian Prima, "Yang penting bukan menang, tapi nggak malu-maluin Hijabee".  



Yelling Yel-Yel
Tepat pukul 7 malam Bees mengikuti Gladhi Resik alias GR Kuis Flexi CengLi. Bees memanfaatkan menit-menit terakhir untuk berlatih yel-yel. Adalah Vira, Bees dengan urat semangat baja stainless steel anti-karat yang tak bosan memimpin 30 Bees untuk beryel-yel ria. Ada pula Dian Prima yang merangkul Bees merumuskan yel-yel sejak dua minggu sebelumnya. Dari dua kali syuro' saja, Alhamdulillah yel-yel jadi juga.

"Sik asik, sik asik, ku masuk tivi. Sik asik, sik asik, liat JTV. JTV, JTV, didukung Flexi. Kuis Flexi CengLi.. Sik asik, sik asik, kami Hijabee. Hijabee, Hijabee, muslimah trendy. Kami datang pasti bakalan menang. Gembira bersamaaa.. Bersama Flexi! Hijabee..?? Muslimah trendiiiii!!"

Seru Haru Segmen Satu Alhamdulillah, saat yang ditunggu datang juga. Tepat jam 8 Kuis Flexi CengLi dimulai. Hijabee sebagai Tim Umroh harus berhadapan dengan tim Disneyland dari Cak & Ning Surabaya dan tim F1 dari komunitas BMW ( bukan Body Mengalahkan Wajah..lho ). Segmen pertama adalah yang paling dinanti Bees. Bagaimana tidak, di segmen ini Bees harus unjuk gigi melalui yel-yel. Sempat khawatir sih lantaran beberapa Bees masih belum hafal, but show must go on! Alhamdulillah, dengan percaya diri tingkat akut dan centil level maxi Hijabee unggul di segmen pertama! Di segmen berikutnya Hijabee dituntut mengasah otak dan mempertaruhkan poin yang sudah dikantongi. Di sesi pertama Bees mampu menjawab empat dari lima soal dengan benar sehingga memperoleh tambahan 100 poin. Di sesi berikutnya Hijabee dan dua tim lain harus mempertaruhkan nilai yang kami miliki. Hijabee mempertaruhkan 25 poin. Dan sayangnya, Bees harus mengikhlaskan poin tersebut. :(  




Meraba di Segmen Tiga
Setelah yelling di segmen pertama, Bees terancam kehabisan suara karena segmen ketiga. Di segmen ini salah satu Bees, Ulil, harus mengambil hadiah yang terdapat pada 12 kotak warna dengan nilai yang bervariasi. Nilai hadiahnya mulai dari 200 ribu hingga satu juta rupiah. Serunya, ia melakukan itu dengan mata tertutup dan dipandu oleh Bees serta penelpon. Gampang-gampang susah ternyata mengarahkan 'si buta' untuk mengambil hadiah terbesar di kotak kuning. Tapi Alhamdulillah, entah mendengar bisikan gaib dari mana akhirnya Ulil berhasil mengambil hadiah tersebut. Yay yay!  


We Are The Champion!
Setelah poin semua game dikumpulkan, ternyata Hijabee dapat juara 2. Subhanallah.. Alhamdulillah yah, sesuatu. Harapan Bu Jendral terkabul, Hijabee memang tidak memenangkan Kuis Flexi CengLi, namun Bees tampil memukau dan membanggakan. Lebih dari itu, melalui Kuis Flexi CengLi Bees berkesempatan mempererat ukhuwah dan gembira bersama. That's our victory! Hijabee..?? Muslimah trendi!! \^^/

ASYIK, AKU MASUK TIPI

Pengalaman ini saya dapatkan ketika mengikuti syuting “Noto Ati” di JTV bulan Januari yang lalu bersama 9 teman Hijabee Surabaya. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan sangat bermanfaat. Syuting dimulai pada pukul 19.00 di studio 2 JTV. Tausyiah yang disampaikan oleh Ustad Su’udi sangat menarik, selain itu saya jadi mengetahui bagaimana detail syuting recording.

Materi yang diberikan adalah tentang “Indahnya Perbedaan”. Selain kami, ada juga sekumpulan ibu-ibu Jama’ah Sidoarjo. Sesuai dengan temanya, memang kami secara penampilan berbeda. Ibu-ibu jama’ah memakai dresscode bernuansa putih sedangkan kami Hijabee mengenakan nuansa merah. Meskipun terlihat kontras namun perbedaan penampilan inilah yang menjadi indah. Menurut ustad Su’udi cara berkerudung unik yang merupakan ciri khas dari Hijabee Surabaya indah dipandang, bukan hanya dari segi perpadu padanan gaya busana yang santun tapi juga eye catching.

Tausyiah berjalan selama hampir 1 jam, namun kami tidak merasa jenuh karena ada iringan lagu-lagu islami dari Audiens Band yang suara vocalnya mantap banget hingga membuat saya ikut berdendang. Ketika mata mulai mengantuk datanglah duo pelawak  yang sangat lucu sehingga membuat kami tertawa terbahak dan jadi melek lagi.

Kemudian tibalah saat sesi tanya jawab, salah satu teman kita Ima Setyo Budi menanyakan, “Bagaimana menyikapi teman-teman kita yang ingin berhijab, sedangkan hati mereka belum siap. Apakah yang harus dibenahi  hatinya dulu atau berhijab dulu baru kemudian menata hatinya?” Kemudian Ustad Su’udi memberikan penjelasan  bahwa yang penting adalah niatnya dahulu. Jika dalam hati sudah ada niat niscaya secara perlahan dia akan memperbaiki penampilannya sesuai dengan kata hatinya, karena dengan hati yang mantap untuk menutup aurat, secara tidak langsung dia akan membatasi cara-cara bergaul yang sesuai dengan sya’riah Islam.

Saya juga menanyakan kepada Ustad Su’udi bagaimana jika ada perbedaan dalam rumah tangga dalam mengurus sekolah anak. Si Bapak ingin anaknya sekolah islam sedangkan Ibu ingin anaknya sekolah negeri. Apakah berdosa menentang keinginan suami yang bertolak belakang dengan kita, padahal suami adalah sebagai kepala rumah tangga yang menurut Islam harus selalu diikuti. Kemudian Ustad menjawab hal tersebut tidak berdosa, selama maksud dan tujuan suami baik yaitu untuk masa depan anak-anaknya. Anak-anak merupakan tabungan kita di akhirat kelak, jadi kita harus mendidik sesuai ajaran-ajaran islam. Jika kita lalai dalam mendidik anak, maka dosa besar bagi kita bila anak tidak mengetahui agamanya sendiri.
Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 20.10 dan berakhirlah syuting Noto Ati JTV. Sebelum meninggalkan tempat kami menyempatkan diri untuk berfoto.


Kesimpulan dari tausyiah yang disampaikan ustadz Su’udi adalah contoh sederhana saja, jari-jari tangan kita memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda namun tidak pernah mereka protes kepada Allah. Justru karena berbeda jari-jari kita dapat mengucap syukur kepada Allah dengan gerakan yang selaras. Begitupun juga kaki, mata, hidung dan mulut kita, semua memiliki fungsi yang berbeda. Dan apabila kita dapat menempatkan perbedaan dengan benar, maka akan menjadi indah. Namun jika kita salah menempatkannya justru perbedaan akan menjadi buruk dimata kita.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Selasa, 14 Februari 2012

MENCARI RIDHO ALLAH DENGAN BERSABAR


''Siapa yang menyabarkan dirinya,
Allah akan menjadikannya sabar.”
Bila Allah memberikan kesabaran
kepada seorang hamba, itu
merupakan pemberian yang paling
utama, paling luas, dan paling agung, karena kesabaran itu akan
bisa membantunya menghadapi
berbagai masalah.

Allah berfirman:
''Mintalah pertolongan dengan sabar
dan shalat.” (Al-Baqarah: 45)

Sabar itu pada mulanya sulit dan
berat, namun pada akhirnya mudah
lagi terpuji
Sabar itu,membutuhkan
kesungguhan (mujahadah) dan
latihan jiwa..

Sabar itu seperti namanya, pahit
rasanya Akan tetapi, akibatnya lebih
manis daripada madu Dengan sabar, akan diperoleh
keuntungan dan kesuksesan. Oleh
karena itulah, Allah menyebutkan
ahlul jannah (penghuni surga)
dengan firman-Nya:

Dan para malaikat masuk kepada
tempat-tempat mereka dari semua
pintu (sambil mengucapkan),
''Keselamatan atas kalian berkat
kesabaran kalian.''Maka alangkah
baiknya tempat kesudahan itu. (Ar-Ra’d: 23—24)

Demikian pula firman-Nya: ''Mereka itulah yang dibalasi
dengan martabat yang tinggi dalam
surga karena kesabaran mereka….”
(Al-Furqan: 75)

Dengan kesabaranlah mereka
memperoleh surga berikut
kenikmatannya dan mencapai
tempat-tempat yang tinggi...

Wallahu ta'ala a'lam bish-shawab.